STISNU

STISNU Tangerang Siapkan Mahasiswa Berdaya Saing Lewat KIP Kuliah

Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STUSNU) Nusantara Tangerang menyelenggarakan Pembinaan Mahasiswa Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan tema “Mencetak Output Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP yang Berkualitas dan Berdaya Saing di Era Disrupsi”, di Jln. Perintsi Kemerdekaan II, Kota Tangerang, Sabtu (17/2/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan mahasiswa yang memperoleh  beasiswa KIP kuliah bisa berdaya saing dan punya daya juang di tengah pergeseran dan perubahan masif yang mengubah semua sistem tatanan yang lama menjadi sebuah sistem baru. Mereka diharapkan menjadi mahasiwa yang berdaya, mampu memaksimalkan segenap potensi, mengolah kemampuan diri, dan melaksanakan fungsi serta tanggungjawabnya.

Kegiatan ini dihadiri perwakilan Yayasan Cendikia Benteng Nusantara, Dr. Bahruddin, M.Si., Ketua STISNU Tangerang, Dr. Muhammad Qustulani, MA., Wakil Ketua I Bagian Akademik, Ecep Fariruddin Ishak, MA., Wakil Ketua II, Muflih Agung Laksono, M.Si., Wakil Ketua III Bagian Mahasiswa KH. Muhammad Mahrusillah, MA., Ketua LPM Dul Jalil, MA., Kaprodi Hukum Keluarga Islam, Ahmad Suhendra, MA., Kaprodi Hukum Ekonomi Islam, Muhammad Fakhry, M.Si., dan sejumlah dosen.

Hadir pula perwakilana dari Direktorat Pendidikan Tinggi Agama Islam (DIKTIS) Kasie KIP, Dr. Abdul Basir, S.Pd.I, M.Pd.I. Beliau datang seorang diri tapi semangatnya membawa energi positif bagi seluruh sivitas akademika STISNU Tangerang yang masih dalam proses pengembangan dan perbaikan banyak hal di sana sini. Arahan dan bimbingan beliau begitu sangat diharapkan bagi kampus, dosen, dan mahasiswa.

Ketua Pengelola KIP Kuliah, Dian Retno, SH., mengatakan beasiswa KIP telah diberikan kepada mahasiswa STISNU Tangerang sudah berjalan selama 4 tahun dimulai dari tahun 2020 hingga 2023. Dan selama 4 tahun itu pula jumlah mahasiwa penerima KIP kuliah mengalami perbedaan secara kuantitas. Di tahun 2020 dan 2022, STISNU Tangerang menerima amanah beasiswa KIP untuk 10 mahasiswa. Namun di tahun 2021, STISNU Tangerang menerima amanah beasiswa untuk 12 mahasiswa. Sementara di tahun 2023, penerima beasiswa KIP mengalami lonjakan yang cukup besar, yaitu 25 mahasiswa.

“Alhamdulillah STISNU sudah empat tahun secara berturut mendapat amanah memperoleh bantuan KIP kuliah untuk mahasiswa yang berprestasi. Tahun 2020 ada 10 mahsiswa, tahun 2021 ada 12 mahsiswa, 2022 ada 10 hamasiswa, dan 2023 ada 25 mahasiswa yang memperoleh KIP kuliah”, kata Dian Retno menjelaskan.

Ketua STSISNU Tangerang mengaku bersyukur mahasiswa STISNU Tangerang masih diberi kepercayaan untuk menerima beasiswa KIP kuliah. Kepercayaan serta amanah yang diberikan ini, katanya, menjadi bahan bakar untuk terus semangat mengelola STISNU Tangerang sampai mampu berdaya saing dengan lembaga perguruan tinggi lain.

Pada kesempatan itu, pria yang biasa disapa Gus Fani ini, mengingatkan seluruh mahsiswa KIP yang hadir untuk menunaikan amanah yang telah diberikan. “Kalian harus menjalankan amanah yang telah diberikan. Jangan pernah mengkianatinya. Apa yang sudah disepakati dalam perjanjian maka itu harus dilaksanakan,” katanya mengingatkan.

Kesempatan memperoleh beasiswa KIP harus dimanfaatkan oleh para penerimanya. Jangan sekedar mampu menerima bantuan secara finansial tapi tidak mampu berterimakasih kepada kampus yang telah memberikan perhatian kepada mahasiswa hingga memperoleh beasiswa KIP. Karena itu, mahasiswa KIP, kata Dr. Qustulani, harus punya peran sebagai penyambung lidah antara kampus dengan masyarakat, paling tidak mereka mau mengkampanyekan kampus kepada masyarakat, dan mampu merekrut mahasiswa baru untuk bergabung bersama STISNU Tangerang.

Di mata beliau mahasiswa bisa berfungsi sebagai ‘iklan berjalan’ yang setiap saat bisa mempromosikan, mengiklankan kegiatan dan program-program kampus. “Kalian harus ikut mempromosikan kampus ini agar banyak mahasiswa baru yang ikut bergabung. Kampus ini bagaimana kita semua,” katanya menambahkan.

Tidak semua mahasiswa dapat kesempatan mempertoleh beasiswa KIP kuliah. Karen itu, kata Dr. Bahruddin, para mahasiswa yang memperoleh kesempatan mendapat beasiswa KIP patut bersyukur atas apa yang diperolehnya. “Kalian harus bersyukur karena negara sudah hadir memberikan beasiswa. Kalian orang-orang terpilih,” ujarnya.

Sebagai orang yang dituakan di lingkungan kampus, Dr Bahruddin, yang juga biasa siapa Baba Udin, mengingatkan semua penerima beasiswa KIP kuliah untuk melipatgandakan semangatnya dalam menuntut ilmu, rajin bertanya, dan banyak membaca. Jangan sampai ada mahasiwa KIP lulus tidak tepat waktu, apalagi memperoleh nilai di bawah standar kelulusan. Mentalitas penerima KIP juga harus dipupuk agar kuat dan berdaya juang. Tidak lembek dan mudah menyerah.

Apa yang disampaikan oleh narasumber sebelumnya mendapat penegasan dari Dr. Abdul Basir, bahwa KIP kuliah menjadi bukti nyata tentang kehadiran negara dalam dunia pendidikan. Tetapi, menurut beliau, problem yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia adalah minimnya keterampilan yang dimiliki anak didik (juga mahasiswa). “Tantangan kita kedepan adalah keahlian. Lulusan perguruan tinggi tidak cukup hanya memiliki ijazah,” kata beliau menggambatkan kenyataan emperik di lapangan.

Sadar dengan banyaknya tantangan yang dihadapi dunia kampus, terlebih pendidikan di era disrupsi yang mensyaratkan inovasi dalam segala hal. Salah satunya adalah inovasi dalam pengajaran, dalam bagaimana menyampaikan materi kepada mahasiswa agar tidak monoton dan membosankan. “Kampus perlu ada inovasi dalam pengajaran,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.