STISNU

Percepatan Kuliah Lewat Metode Cosmic Intelligence

Tidak ada kebahagiaan yang dirasakan oleh setiap mahasiswa, selain lulus lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Lalu, langkah dan kiat seperti apa yang bisa membantu mahasiswa lulus tepat waktu tanpa harus berlama-lama duduk di bangku kuliah?

Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang menawarkan sebuah metode yang disebut Cosmic Intelligence (Kecerdasan Semesta), yaitu sebuah metode pengenalan dan pengembangan diri, di mana pengamalnya akan mencapai puncak kesadaran diri.

Dipandu langsung Dr. KH. Muhammad Mahrusillah, mahasiswa dikenalkan apa itu Cosmic Intelligence. Kegiatan Cosmic Intelligence ini merupakan salah satu rangkaian acara yang dilaksakanan STISNU Tangerang dalam Pembinaan Mahasiswa Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang mengusung tema “Mencetak Output Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP yang Berkualitas dan Berdaya Saing di Era Disrupsi”, Sabtu (17/2/2024).

Menurut Kiai Mahrus, metode Cosmic Intelligence bisa memandu mahasiswa menyelesaikan studinya di STISNU Tangerang. Meski begitu, kata beliau, mahasiswa perlu melakukan proses alamiah lazimnya mahasiswa yang tertuntun di jalan yang benar. Mahasiswa harus rajin datang ke kampus, banyak bertanya, tekun membaca, dan mengikuti ketentuan kampus yang telah ditentukan.

Tetapi proses alamiah itu, kata Kiai Mahrus, juga harus didasari dan dimulai dari kesadaran diri yang telah mampu mengenali fungsi dan tanggungjawab dirinya sebagai mahasiswa. “Nah, untuk memperoleh kesadaran diri mahasiswa terlebih dahulu harus melakukan penyapaan terhadap dirinya, alam, dan Tuhan secara terus menerus,” katanya menjelaskan.

Aktivitas penyapaan dalam metode Cosmic Intelligence merupakan salah satu kegiatan yang penting dilakukan para pelaku Cosmic Intelligence. “Mula-mula kita harus menyapa diri kita, lalu seluruh anggota tubuh kita (seperti lambung, dll), alam (lingkungan), lalu Tuhan,” ucapnya menperjelas.

Kadangkala, kata Kiai Mahrus, kita lupa menyapa lambung yang setiap saat digunakan untuk makan. Kita lupa berterimakasih kepadanya (lambung). Padahal fungsi lambung, selain menampung seluruh makanan yang kita telah, juga berfungsi mendistribusikan makanan ke seluruh organ tubuh lain sehingga kita bisa sehat, kuat, dan dapat beraktivitas (kuliah, dll).

Tentu saja penyapaan itu tidak dimengerti melalui penyapaan verbal (kata-kata) sehingga orang lain tidak perlu mendengarnya dan punya kesimpulan yang macam-macam. Penyapaan itu cukup dilakukan melalui bahasa hati yang halus dan paling inti.

“Ketika seseorang melakukan penyapaan secara terus menerus, maka dia akan mengenal dirinya, mengenal potensinya, tugas dan fungsinya sebagai mahasiswa untuk apa. Bila itu berhasil dilakukan hingga memperoleh kesadaran diri, maka proses alamiah untuk lulus cepat dari kampus akan mudah dijalani,” katanya menambahkan.

Selain mengenalkan metode Cosmic Intelligence secara teoritik dan dikaitkan dengan percepatan kuliah di STISNU Tangerang, Kiai Mahrus juga memandu seluruh mahasiswa penerima beasiswa KIP kuliah melakukan meditasi, mengheningkan seluruh aktivitas termasuk aktivitas pikiran dan hati yang masih menghadirkan bayangan eksternal. Dalam meditas, kata Kiai Mahrus, seluruh aktivitas pikiran dan hati dikosongkan, dan difokuskan pada penyapaan kepada Sang Pencipta Alam Semesta.

Perlu diketahui, kegiatan pembinaan beasiswa KIP kuliah dikhususkan untuk para mahasiswa yang menerima KIP saja. Menurut Ketua Pengelola KIP Kuliah, Dian Retno, SH., beasiswa KIP telah diberikan kepada mahasiswa STISNU Tangerang sudah berjalan selama 4 tahun dimulai dari tahun 2020 hingga 2023. Selama 4 tahun itu jumlah mahasiwa penerima KIP mengalami perbedaan kuantitas. Di tahun 2020 dan 2022, penerima beasiswa KIP berjumlah 10 mahasiswa. Di tahun 2021 ada 12 mahasiswa penerima. Sementara di tahun 2023, penerima beasiswa berjumlah 25 mahasiswa.

“Alhamdulillah STISNU sudah empat tahun secara berturut mendapat amanah memperoleh bantuan KIP kuliah untuk mahasiswa yang berprestasi. Tahun 2020 ada 10 mahsiswa, tahun 2021 ada 12 mahsiswa, 2022 ada 10 hamasiswa, dan 2023 ada 25 mahasiswa yang memperoleh KIP kuliah”, kata Dian Retno.

Dian Retno berharap di tahun 2024 ini mahasiswa STISNU Tangerang yang menerima beasiswa KIP kuliah jumlahnya bisa lebih banyak lagi. Kalau sebelumnya, di tahun 2023 penerima KIP berjumlah 25 mahasiswa, di tahun 2024 ini bisa lebih banyak lagi. Semoga saja!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.