STISNU

Puasa yang Berbuah Ketakwaan Kolektif

Puasa diperuntukkan bagi manusia yang beriman. Dan iman itu sendiri, kata Dr. KH. Mohamad Mahrusillah Zarkasyi, MA, Dosen STISNU Nusantara Tangerang, bahwa orang yang beriman adalah orang yang melaksanakan amanat kesemestaan dirinya sebagai hamba dan khalifah di muka bumi ini. Saat melaksanakan amanat kesemestaan yang beragam (petani, nelayan, pedagang, dosen, dll) tidak jarang kita mendapatkan goncangan dan cobaan. Nah, untuk menghadapi goncangan hidup yang kadang sulit ditopang itulah dibutuhkan As Shiyam (puasa). Laku puasa yang mampu mengendalikan medan naluri (nafsu/amarah) dan sentra pikiran akan mengantarkan pelakunya pada derajat ketakwaaan kolektif.

Untuk lebih lengkapnya mari kita simak penjelasan dari Dr. KH. Mohamad Mahrusillah Zarkasyi dalam tayangan video di bawah ini:

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.