STISNU

KETUA STISNU MINTA MAHASISWA KRS-AN

KETUA STISNU MINTA MAHASISWA KRS-AN

News, STISNU, Ahad 10 Desember 2023.

Berdasarkan laporan dari tim penerimaan mahasiswa baru semester ganjil tahun akademik 2023 bahwa jumlah mahasiswa baru sebanyak 255 orang yang sudah memiliki nim. Namun masih ada sekitar 30 orang mahasiswa yang pasif KRS-an dan konfirmasi ingin melanjutkan studi.

Atas dasar itu Ketua STISNU Dr. H. Muhamad Qustulani, MA.Hum meminta kepastian peserta tahun ini dengan bukti mereka KRS-an. Adapun arahannya sebagai berikut:

  1. Mahasiswa yang tidak KRS-an harus segera dipastikan statusnya agar tidak membebani kampus terkait PDDIKTI;
  2. Mahasiswa yang belum registrasi bisa di non aktifkan karena dianggap tidak serius studi;
  3. Mahasiswa yang belum mengirimkan minimal photo ijazah meskipun tidak terlegalisir segera dipanggil untuk memastikan ijazah sebelumnya. Sebab jika hanya surat keterangan lulus namanya tidak bisa dilaporkan dalam PD DIKTI, meskipun aktif administratif
  4. Mahasiswa kelas hybrid baik kelas umum atau kemitraan GP. Ansor dan  PKU tolong dipastikan jumlah pesertanya, mereka yang tidak registrasi dan KRS_an berarti tanda tidak berniat. Sebab statusnya bisa di delete karena bisa membebani kampus di PD DIKTI. Untuk kelas PKU tinggal KRS-an saja, sebab pembiayaanya sudah ditanggung MUI-BAZNAS.
  5. Kewajiban registrasi, iuran, dan KRS berlaku bagi seluruh mahasiswa yang terdaftar di STISNU Tangerang.

Kenapa harus registrasi? Karena untuk memastikan keseriusan mahasiswa untuk studi. Pasalnya STISNU sudah menurunkan biaya biaya studinya untuk mempermudah pengaturan data based mahasiswa. Toleransi di awal Desember, jika tidak ada konfirmasi maka segera di delete datanya. Pihak kampus tidak bertanggungjawab dalam hal ini. Termasuk dengan copy atau photo ijazah sebelumnya.

Kenapa wajib KRS?  Ketika mahasiswa mendapatkan akun registrasi KRS, artinya data pribadinya tersimpan dalam data based kampus dan link otomatis dengan PDDIKTI. Termasuk di dalamnya tentang rencana studi dan nilai perkuliahan. Jadinya cukup sekali input semua terlampaui oleh system.

Lalu jika tidak siakad? Hal ini yang membuat repot atau merepotkan operator kampus, sebab operator akan bekerja dengan tenaga dua kali lipat. Pengurusan data, membuka akun pusat adalah suatu yang sulit.

Misal ada mahasiswa A aktif dan tidak KRS, ini datanya tidak akan ada di PD DIKTI. Begitu juga dengan nilai nilainya. Jika dia sudah semester 3, maka nilainya tidak akan muncul. Lalu untuk memunculkan data, bisa menunggu beberapa bulan. Sehingga rencana studinya ngacak dan tidak bisa diluluskan tepat waktu. Akibat data kosong karena ulah sendiri yang tidak tartib.

Ibarat sholat tanpa wudhu, jadi penumpang gelap. Orangnya ada tapi datanya tidak ada.

Penting bagi seluruh mahasiswa aktif KRS-an dan jangan meremehkan akibatnya nanti bisa merugikan dan memperlambat penyelesaian studi. Apalagi absensi perkuliahan sudah online klik dalam KRS-an. Maka dari itu kesadaran mahasiswa dalam hal ini amatlah penting untuk membantu mempermudah pelayanan dan pengurusan data based setiap mahasiswa. Wallahualam…!

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.