STISNU

Ibadah Bukan Obyek Candaan

oleh : Hamdan Suhaemi

Artikel, STISNU, 21 Desember 2023

Harusnya tidak perlu mengganti-ganti sesuatu yang sudah jadi tuntunan syari’at seperti baca Amiin setelah ayat akhir dari surat al-Fatihah dan juga tidak perlu menambahi dua jari dalam tahiyat dalam sholat.

Karena syari’at itu keseriusan bukan candaan, syari’at juga mudah dan memudahkan manusia, syari’at pula adalah nasihat sekaligus petunjuk. Maka disebutlah agama Islam. Agama bukan obyek candaan, bukan pula main-mainan. Jadi jelas agama adalah syariat dan syari’at itu ajaran Allah SWT dan Rasulnya Muhammad S.a.w.

Perhatikan sabda Kanjeng Rosul S.a.w dibawah ini.

قال رسول الله صلى عليه وسلم

إن الله تعالى فرض فراءض فلا تضيعوها وحد حدودا ف تعتدوها و حرم اشياء فلا تنتهكوها وسكت عن أشياء رحمة لكم غير نسيان فلا تبحثوا عنها

Artinya: sesungguhnya Allah Yang Maha Kuasa telah menetapkan kewajiban-kewajiban, maka janganlah kamu melalaikannya. Dia telah menetapkan batas-batasnya, maka janganlah kamu melanggarnya. Dia telah mengharamkan sesuatu, maka janganlah kamu melanggarnya. Dia diam terhadap hal-hal tertentu karena rahmat kepadamu, bukan karena kelupaan, maka janganlah kamu membahasnya.

Lalu lihat dan perhatikan juga hadits Rosulullah S.a.w.

من عمل عملا ليس في أمرنا هذا فهو رد

Artinya: Siapa yang beramal suatu amalan yang bukan seruanku maka amalan itu tertolak.

أخرج البخاري ومسلم عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ ، عَنْ أَبِي سُلَيْمَانَ مَالِكِ بْنِ الحُوَيْرِثِ قَالَ : ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ ، فَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ ، وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي ، وَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ ، فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ ، ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ

Artinya: Kembalilah kepada keluargamu, ajarilah mereka dan didiklah mereka, dan salatlah sebagaimana kamu telah melihat aku salat, dan jika waktu salat telah tiba, hendaklah salah seorang di antara kalian mengumandangkan adzan, lalu hendaklah dia memimpin salatmu yang tertua di antara kalian. ( H.R Bukhori Muslim).

Hadits Rosulullah di atas menjadi prinsip yang wajib kita pegang, sebab agama bukan objek candaan, bukan permainan. Yang harus itu istiqomah dalam menjalankan taqwa kepada Allah SWT. Lagian untuk apa agama sendiri diolok-olok sendiri hanya urusan kepentingan politik.

Masyarakat juga tidak boleh semberono menuduh orang macam itu sesat dan menyesatkan, sebab ada rekam jejak baik tentunya atas nama agamanya. Biar ini balance , maka itu upayakan klarifikasi yang komprehensif atas candaan dalam tahiyat sholat tersebut.

Sebelum segala sesuatu terlambat untuk diselesaikan, maka tulisan ini tidak lebih sebagai kritik atas ucapan candaan itu. Bukan ranah kita dalam upaya menjustifikasi seseorang sesat dan keliru. Kita ini penganjur agama agar semua selamat dunia akhirat.

Mari pegang kaidah ini

الاصل في العبادات التوفيق و الإتباع

Artinya: hukum asal dari ibadah itu adalah Taufiq dan mengikuti ajaran yang ditetapkan.

Ibadah adalah bagian dari syari’at, karena itu pokok dari ibadah adalah ikuti syariat yang sudah jadi tuntunan tersebut. Maka keluar dari jalur syari’at adalah tertolak bahkan masuk kategori bid’ah dlolalah.

Terkait ucapan kata Amiin dalam sholat itu masuknya syari’at, jangan diganti atau diam hanya karena tidak menyukai kata itu karena konotasinya dengan politik. Begitu pula soal telunjuk satu dalam tahiyat sholat kemudian dibuat jadi dua, itu kesalahan fatal. Jangan terlalu dikait-kaitkan dengan simbol angka dari salah satu Paslon pada gelaran pilpres nanti.

Jangan dicampuradukan antara mana ibadah dan antara mana simbol politik. Karena politik itu permainan anak-anak ketika bermuka tua. Wallahu alam….

Serang, 20 Desember 2023

2 komentar untuk “Ibadah Bukan Obyek Candaan”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.