STISNU

Kategori
Kampus News

Diseminasi SPMI Motivasi Budaya Mutu Internal Perguruan Tinggi

Tangerang, STISNU News

Direktorat Penjaminan Mutu berupaya terus memotivasi Perguruan Tinggi (PT) agar sadar mutu melalui implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara berkelanjutan. SPMI merupakan roh bagi pelaksanaan Pendidikan Tinggi di Perguruan Tinggi.

“Untuk memotivasi budaya mutu, kami melakukan kegiatan Diseminasi SPMI untuk penyegaran dan mengingatkan kembali Perguruan Tinggi tentang pengimplementasian SPMI,” tutur Kasubdit Pengembangan Sistem Mutu Dr Syahrul Aminullah.

Kegiatan dilakukan bagi Perguruan Tinggi di bawah naungan Kementerian lain yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya adalah yang dilakukan di Aula Kampus STISNU Nusantara, Sabtu (03/11).

Acara dibuka oleh Wakil Ketua Bid Kemahasiswa Dr Bahrudin. Menurutnya, kedatangan Tim SPMI Kemenristekdikti turut memperhatikan mutu PT lain di luar naungannya. Agar PT dapat bermutu dan berdaya saing secara nasional dan juga internasional.

Pada kesempatan ini disampaikan materi mengenai SPM Dikti, SPMI dan SPME yg disampaikan oleh Tim Pengembang SPMI, Meita Lukitawati Sujatna, S.S., M.Hum dan Dr. Dra. Ienneke Indra Dewi serta anggota Majelis BANPT, Prof. Bambang Suryoatmono.

Pada kesempatan ini sekaligus juga disosialisasikan layanan media konsultasi online melalui laman spmi.ristekdikti.go.id dan SPMI mobile berbasis android. Para penggiat mutu dapat langsung berkomunikasi dengan para fasilitator yg siap membantu dan memberikan solusi terkait implementasi Sistem Penjamiman Mutu.

Kategori
News

STISNU Tuan Rumah Diseminasi SPMI PT Se-Banten

Tangerang, STISNU News

Sistem Penjaminan mutu Internal (SPMI) merupakan kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi (PT) secara otonom atau mandiri untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Namun demikian masih ada perguruan tinggi yang belum melaksanakan SPMI dengan baik bahkan ada PT yang belum mengenal SPMI.

Guna mendorong PT mengimplementasikan SPMI dengan baik dan terencana, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen. Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mempunyai tanggungjawab mensosialisasikan SPMI dengan kegiatan Diseminasi SPMI. Kegiatan ini bertujuan agar setiap perguruan tinggi menyadari bahwa tanggung jawab atas mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi tersebut tidak lagi sepenuhnya di tangan pemerintah.

Untuk itu, STISNU Nusantara dipilih sebagai tuan rumah Diseminasi SPMI Perguruant Tinggi Se-Banten. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Nopember 2018. Ada 58 Perguruan Tinggi yang akan menghadiri kegiatan itu.

Waket I Bid. Akademik Dr H Muhammad Qustulani menyambut baik kegiatan itu. Ia berharap agar perguruan tinggi di Banten menjadi pelopor poros perguruan tinggi yang berkualitas.

“Kami sangat menyambut baik kegiatan itu diadakan di kampus kami. Kami akan berikan pelayanan yang maksimal saat pelaksanaan tersebut. Kegiatan ini menjadi pendorong perguruan tinggi di Banten, khususnya yang swasta untuk terus meningkatkan kualitasnya. Kami ucapkan selamat datang di Kampus STISNU Nusantara Tangerang,” terangnya (1/11).

Info undangan acara bisa dilihat disni

 

Kategori
Kampus News

STISNU Ikuti Diseminasi SPMI

Serang, STISNU News

STISNU Tangerang sebagai kampus syariah di Kota Tangerang terus meningkat mutu. STISNU Tangerang menghadiri undangan kegiatan Diseminasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), yang merupakan perintah UU 12/th 2012 tentang Perguruan Tinggi. Untuk itu, STISNU Tangerang ikut dalam acara dilaksanakan di Aula UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten, Selasa (2/7).

Dengan mengangkat tema “Melalui SPMI, Kita Tingkatkan Budaya Mutu yang Berkelanjutan”, acara ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan akreditasi kampus sehingga tidak ada lagi kampus yang jurusannya tidak terakreditasi. Hal ini diungkapkan Syahrul Amillah mewakili direktur penjaminan mutu kemenristekdikti.

Dia mengatakan, ini bukan pertama kalinya desiminasi dilaksanakan tetapi setiap pelaksanaan selalu ada hal yang baru terkait penjaminan mutu, baik regulasi, payung hukum dan yang lainnya.

Dari sekitar 25000 prodi dikampus seluruh Indonesia, masih ada 24 persen prodi yang belum terakreditasi, dan baru sedikit yang terakreditasi A. “Oleh karena itu, kedepan dengan meningkatkan kualitas mutu kita, prodi yang tidak terakreditasi akan berkurang dan yang naik menjadi akreditasi A akan lebih banyak lagi,” ungkapnya.

Dia mengatakan, SPMI bukan akhir dari pelatihan untuk meningkatkan mutu, akan ada kegiatan lanjutan seperti Workshop, penyusunan standar hingga bimbingan teknis.

Rektor UIN Banten, Fauzul Iman mengatakan pentingnya peningkatan mutu tercantum pada pasal 52 ayat 3 UU Dikti yang didalamnya berisi menteri menetapkan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi dan standar nasional pendidikan tinggi.

Rektor mengatakan, Desiminasi merupakan pencerahan untuk mendapatkan pemecahan problem yang sering terjadi di kampus baik dalam peningkatan kualitas pembelajaran maupun peningkatan akreditasi kampus.

Esensi dasar dari program deseminasi ini yaitu saling berbagi mengenai masalah-masalah yang sering terjadi dilingkungan kampus dan bagaimana menyelesaikannya.

“Saling berdiskusi dan berbagi untuk saling meningkatkan kualitas mutu kampus,” ungkapnya.

Ada tiga poin penting yang dibahas dalam desiminasi kali ini yaitu peningkatan mutu Perguruan tinggi, peningkatan mutu internal dan peningkatan mutu eksternal serta ditutup dengan klinik penjaminan mutu. (as)