Tangerang, STISNU News
Pasca dikukuhkan sebagai media pengembangan dan pengabdian mahasiswa, Rumah Yatim Nusantara langsung bergerak cepat menjaring anak-anak yatim untuk diajukan sebagai peraih beasiswa Qatar Charity Indonesia.
Iin Mut’aminnah, mahasiswa STISNU Nusantara, didapuk sebagai Emak Yatim Nusantara menjelaskan bahwa, pertama, kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian mahasiswa STISNU Nusantara untuk menggali potensi kepedulian social terhadap masyarakat, khususnya, bagi anak-anak Yatim. Kedua, mahasiwa sebagai pengelola Rumah Yatim Nusantara bertugas menjalin kerjasama dan membuka jaringan seluas-luasnya untuk mencari program pembinaan anak yatim. Pada saat ini, tim rumah yatim Nusantara menjadi fasilitator untuk 400 an yatim se Tangerang Raya, untuk diajukan sebagai penerima bantuan beasiswa dari Yayasan Qatar Charity Indonesia.
“dari yang diajukan, sudah banyak yang masuk nominasi penerima beasiswa yatim Qatar Charity.” Ujarnya (14/02).
Zaki, admin Rumah Yatim Nusantara, menjelaskan, pihaknya mendapat banyak kendala, mulai dari keterbatasan waktu, persyaratan umur, dan lain sebagainya. Tapi juga menegaskan, mahasiswa hanya berusaha menjadi fasilitator, namun yang menentukan adalah pihak dari Qatar Charity. Harapan dirinya aktif di rumah Yatim adalah keinginannya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
“iyah, saya hanya bisa membantu anak-anak yatim melalui tenaga, dan pikiran, semoga saya bisa menjadi pribadi yang bermanfaat.” Tambahnya.
Fajar Shubuh, ketua Rumah Yatim Nusantara menambahkan program ini bukan hanya mengharap dari Qatar Charity, tapi akan membuka jaringan-jaringan lembaga donor lainnya selain Qatar Charity. Ia juga menambahkan akan berusaha membuka peluang orang tua asuh yatim binaan STISNU Nusantara.
“kita, akan buat konsep orang tua asuh, bagi yatim-yatim binaan kami.” tambahnya
Muhamad Qustulani, Pembina Rumah Yatim Nusantara, menambahkan kegiatan ini rumah yatim Nusantara sepenuhnya inisiatif dari mahasiswa, kami (pimpinan) hanya bisa mendorong dan memfasilitasi hal hal yang dianggap sulit, seperti membuka akses jaringan dengan Bank Syariah Mandiri (BSM), sebab nama yatim yang sudah di acc harus segera membuat rekening atas nama pribadinya.
“mungkin, dalam bulan ini, kita akan undang dan ajak kerjasama Bank Syariah Mandiri untuk memfasilitasi kebutuhan para yatim yang menjadi binaan mahasiswa.”
Kegiatan ini merupakan bagian dari ejawantah penerapan tri dharma perguruan tinggi yaitu dalam bidang pengabdian masyarakat. Mahasiswa STISNU Nusantara Tangerang sudah terbangun jiwa kepeduliannya terhadap masyarakat, peduli kepada orang miskin. Terbangun dalam benak mahasiswa “menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain”. (Red. fun)