Hari Raya Idul Fitri 1445 H sudah berakhir. Libur panjang Lebaran pun sudah selesai. Kini saatnya mahasiswa Sekolah Tinggil Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang, kembali ke kampus untuk memenuhi tanggungjawab studinya sebagai mahasiswa.
Pesan ini disampaikan Ketua STISNU Tangerang, Dr. Muhamad Qustulani, MA.Hum., melalu pesan tertulisnya, Sabtu (20/4/2024). Pria yang biasa disapa Gus Fani ini, mula-mula menyampaikan halal bi halal kepada semua pihak, tidak kecuali kepada para mahasiswa STISNU Tangerang di mana saja.
Menurut Ketua, tidak ada gading yang tak retak. Tidak ada manusia yang luput dari dosa dan khilaf. Maka di momen halal bi halal pasca-lebaran ini, sikap saling memaafkan seraya memperbaiki diri untuk lebih baik lagi merupakan hal yang mesti diupayakan. Sebab menurutnya, seorang muslim adalah yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Berdasarkan surat edaran kampus, libur Lebaran 2024 dimulai 1 April sampai 21 April 2024. Itu berarti, semua civitas akademik STISNU Tangerang; dosen, staf, dan mahasiswa mulai beraktivitas kembali pada Senin, 22 April 2024 mendatang.
Ketua STISNU mengingatkan semua pihak untuk tidak terlena dan berlama-lama dengan liburan, sebab masih ada tugas utama dan penting yang harus dikerjakan. Dia berharap momen liburan kemarin (Idul Fitri) menjadi tambahan energi dan motivasi bagi seluruh mahasiswa untuk lebih giat masuk kampus.
“Setelah berlibur panjang, saatnya kita semua kembali ke kampus membawa energi positif, tambah semangat, makin giat belajar, rajin masuk kuliah, dan memperbanyak literasi,” kata Ketua penuh harap.
Menuntut ilmu itu, kata Ketua STISNU, tidak mudah. Bahkan perih, dan payah. Karena itu, tidak jarang para pencari ilmu mengorbankan banyak hal. Tidak hanya waktu, pikiran, tenaga, bahkan harta. Tapi itulah harga yang harus dibayar oleh para pencari ilmu. Sebab kesuksesan itu, katanya, tidak akan dialami oleh mereka yang berdiam diri dan berleha-leha.
Sebagai doktor dalam bidang Bahasa dan Sastra Arab, Ketua STISNU mengingatkan para mahasiswa sebagai pencari ilmu melalui dua syair tersohor yang dia kutip dari penyair Abul Atahiyah dan Imam Syafii.
ترجو النجاة ولم تسلك مسالكها إن السفينة لن تجري على اليبس
“Engkau menghendaki kesuksesan, sedang engkau tidak menempuh jalannya. Sesunggungnya perahu itu selamanya tidak akan pernah bisa berjalan di dataran kering” [Syair Abul Atahiyah kepada Harun Al Rasyid]
من لم يذق ذل التعلم ساعة تزرع ذل الجهل طول حياته
“Siapa yang tidak merasakan pahitnya menuntut ilmu, maka rasakanlah pahitnya kebodohan sepanjang hidupnya” [Imam Syafii]
Dalam kesempatan itu, Ketua STISNU juga meminta kepada semua pihak, civitas akademik kampus; dosen, staf, dan mahasiswa untuk menjaga kampus dan membesarkannya secara bersama-sama. Sebab dengan menjaga dan membesarkan STISNU berarti sedang mengabdi kepada NU dan umat.
Ayo kita sama-sama kembali ke kampus Senin, (22/4/2024) lusa!