Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang terus melakukan perbaikan dalam banyak hal, baik dari sisi infrasturktur, bidang akademik, administrasi, maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Ini dilakukan sebagai upaya peningkatan dan pengembangan mutu dan kualitas kampus, yang dalam beberapa kesempatan selalu disampaikan Ketua STISNU, Dr. Muhammad Qustulani, MA.
Upaya peningkatan dan pengembangan mutu kampus yang terus dilakukan secara gencar dan masif sebetulnya bagian dari proses mewujudkan visi STISNU yang ideal di tahun 2026 mendatang, yaitu “menjadi perguruan tinggi ilmu syariah yang terkemuka dan mampu berperan aktif dalam pembangunan Banten melalui proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tahun 2026”.
Namun demikian, visi dan cita-cita besar kampus itu sulit terwujud bilmana syarat dan rukunnya sejak awal tidak dipenuhi. Kira-kira seperti itu pesan yang sempat disampaikan Dr. Lukman Nugraha, M.Pd.I, subtim Bina Program Studi Kementerian Agama RI, dalam kesempatan kunjungannya ke STISNU, Sabtu, 16 Desember 2023 lalu.
Berpijak pada tekad yang kuat dan niat mengabdi yang tulus pada umat dan Nahdlatul Ulama, STISNU Tangerang akan berusaha istiqomah memenuhi syarat dan rukun yang dimaksudkan oleh Dr. Lukman Nugraha. Di antara syarat dan rukun yang dimaksud itu adalah pengembangan kualitas dosen dan penyegaran data-data kampus dengan sistem yang termodernkan (terkini), seperti kepemilihan akun google scholar dan akun sister bagi para dosen.
Atas dasar pemikiran tersebut, Kamis, 21 Desember 2023 lalu, STISNU Tangerang melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), menggelar pelatihan pembuatan google scholar bagi para dosen secara online. Kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar memenuhi syarat dan rukun yang dimaksud agar STISNU menjadai lembaga pendidikan yang kompeten dan diperhitungkan, paling tidak di Banten, syukur-syukur dalam skala nasional yang lebih luas.
Bagi insan akademik, yaitu para dosen, google scholar merupakan salah satu perangkat yang mesti dimiliki. Dosen STISNU didorong untuk membuat akun google scholar pribadi. Di mana fungsinya adalah sebagai wadah untuk menginput seluruh karya ilmiah berupa tulisan jurnal, prosiding dan buku dosen. Dengan menginput seluruh karya ilmiah dosen yang sudah dipublikasi ke dalam akun google scholar pribadi akan memudahkan dosen bersangkutan mendapat sitasi dan pengakuan dari masyarakat akademik lainnya.
“Semua karya tulis ilmiah dari bapak/ibu dosen yang sudah dipublikasikan akan terbaca secara otomasi melalui google scholar. Cara ini akan memudahkan bapak/ibu mendapat pengakuan dari masyarakat akademik lainnya,” kata Asrori, Ketua LP2M saat menggelar pelatihan google scholar secara online melalui aplikasi zoom meeting.
Selain pelatihan google scholar, para dosen STISNU Tangerang juga dibekali dan dikenalkan tentang pentingnya kepemilikan Akun Sister. Akun Sister ini berfungsi untuk menyimpan data administrasi dosen, baik berupa pengajaran, penelitian mapun pengabdian kepada masyarakat.
“Akun Sister ini akan memudahkan bapak/ibu untuk mengurus administrasi ketika hendak mengurus kepangkatan, japung, dan inpassing,” terang kepala operator, Marwata.
Pelatihan google scholar dan sosiaalisasi Siakad dihadiri sejumlah dosen STISNU Tangerang. Hadir dalam zoom meeting tersebut, Konsultan Akademik, Dr Badruddin, yang dalam kesempatan itu juga memberikan arahan dan panduan, serta mengingatkan seluruh dosen tentang tridharma yang harus dilaksanakan.
“Tugas dosen bukan sekedar mengajar di kampus, tapi juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” kata beliu memberi penekanan.