STISNU

Pleno Pimpinan: Mahasiswa Tidak Aktif Dikeluarkan

 

Pleno Pimpinan: Mahasiswa Tidak Aktif Dikeluarkan

Tangerang, 19 Juni 2024

Sebagaimana arahan asesor reviewer penguatan institusi, pihak Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang diminta menghapus data mahasiswa tidak aktif dikarenakan akan menjadi beban pada Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PD DIKTI) kampus. Atas dasar itu, pimpinan STISNU melaksanakan rapat verifikasi mahasiswa aktif dan tidak aktif yang selanjutnya diputuskan dalam pleno untuk menghapus ratusan data mahasiswa non aktif.

Ecep Ishak Fariduddin, MA.Hum wakil ketua bidang akademik dan SDM membenarkan tentang perintah Ketua STISNU untuk menghapus nama nama mahasiswa yang tidak aktif karena menjadi beban dalam pangkalan data kampus di Kemenag RI dan Kemendikbud. Ia menjelaskan kriteria mahasiswa yang dihapus adalah mahasiswa yang sudah tidak berniat melanjutkan studi, beban hutang SKS yang terlalu banyak, tidak mengambil rencana studi, tidak membayar SPP, dan berakhirnya masa studi. Meskipun anak tersebut sering terlihat nongkrong di kampus.

“Iyah, akibat ini rasio dosen dan mahasiswa tidak sinkron. Jadi kita diminta memperbaiki dalam waktu dekat.” Tambahnya.

Dirinya sedikit kecewa dengan mahasiswa angkatan 2019 yang susah dan payah mendorong mereka untuk lulus tepat waktu. Namun hanya sebagian yang bisa mengikutinya karena banyak faktor, di antaranya akibat tidak tertib administrasi keuangan akhirnya hutang mahasiswa menumpuk, tugas akhir pun tak terpenuhi.

“Cita cita menjadi sarjana pupus begitu saja, sayang sekali.” Kecewanya.

photo ilustrasi diunduh dari geogle.

Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan Keuangan bapak H. Muflih Adi Laksono, MA menambahkan bahwa setelah diverifikasi terdapat banyak mahasiswa aktif perkuliahan namun belum menunaikan kewajiban keuangan. Ironinya baru melunasi registrasi pendaftaran padahal statusnya semester 4. Katanya, mahasiswa seperti itu kemungkinan besar akan di non_aktifkan. Alasannya tidak memiliki kepedulian untuk lembaga pendidikannya. Namun jika mahasiswa yang mencicil meskipun punya hutang iuran akan menjadi pertimbangan tersendiri.

“Saya menghimbau kepada mahasiswa untuk tertib iuran, jangan menunda nunda sampai akhirnya menumpuk. Sehingga akibat kelalaian sendiri mimpi besar menjadi sarjana dipertaruhkan tidak tercapai.” Himbaunya.

Perlu diketahui, pos pengembangan kampus sepenuhnya dari iuran mahasiswa, jika tersendat maka perbaikan dan penguatan institusi bisa tersendat. Puncaknya operasional dan gaji dosen bisa terganggung, wanti wanti bisa tak terbayarkan, naudzubillah. Padahal biaya perkuliahan di STISNU jika dibandingkan dengan yang lain UKT_nya sangat terjangkau. Sebab itu karena bulan Juli akan melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) diwajibakan lunas SPP pada bulan tersebut dan mahasiswa tersebut terdata dalam siakad. Adapun surat resmi informasi akan diterbitkan setelah libur iedul adha. (Mq)

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.