Tangerang, 25 Mei 2025 — Di tengah padatnya agenda sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Dr. (H.C.) Nusron Wahid menyempatkan diri menghadiri forum diskusi terbatas yang membahas maksimalisasi sertifikasi tanah wakaf, khususnya untuk masjid, musholla, dan pesantren di wilayah pedesaan.
Dalam forum tersebut, Nusron Wahid secara khusus mengamanatkan kepada STISNU Nusantara Tangerang untuk mengambil peran aktif dalam mensosialisasikan dan mengawal program sertifikasi tanah wakaf. Ia menekankan bahwa banyak masjid dan pesantren di kampung-kampung belum memiliki status wakaf yang sah secara hukum, sehingga rentan terhadap permasalahan di kemudian hari.
“Mahasiswa STISNU bisa menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan Kantor ATR/BPN di Kota dan Kabupaten Tangerang. Ini bentuk pengabdian nyata kampus terhadap umat,” tegas Nusron Wahid.
Menanggapi amanat tersebut, Ketua STISNU Nusantara Tangerang, H. Muhamad Qustulani, menyatakan kesiapan penuh kampus yang dipimpinnya untuk menjadi mitra strategis dalam menyukseskan program sertifikat tanah wakaf ini.
“Kami siap menggerakkan mahasiswa untuk mendampingi dan mensosialisasikan pentingnya sertifikat tanah wakaf. Bahkan kami akan mengusulkan agar program ini terintegrasi dalam kegiatan magang atau KKN mahasiswa, dengan fokus pada pendataan tanah-tanah masjid dan pesantren yang belum bersertifikat wakaf,” ungkap Gus Fani, sapaan akrab Ketua STISNU.
Menurut Gus Fani, program ini sejalan dengan visi STISNU sebagai kampus penggerak peradaban, yang memiliki tanggung jawab moral dan sosial dalam menjaga aset-aset keagamaan dan pendidikan milik umat.
Pertemuan dan diskusi terbatas ini menjadi tonggak awal sinergi antara Kementerian ATR/BPN dan STISNU Nusantara Tangerang dalam mempercepat sertifikasi tanah wakaf secara masif, khususnya di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang. Red