Institut Tahfiz Bintulu Malayasia Kirim Santri Lagi ke STISNU Tahun 2024
Tangerang, 18 Juni 2024
Dalam rangka memperkuat Memorandum of Understanding antara Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang dan Institut Tahfiz Bintulu (ITB) Serewak Malaysia pada tahun 2021 lalu, maka ITB Malayasia akan mengirimkan kembali pelajarnya ke STISNU pada tahun ini (2024) untuk mengikuti program kuliah sisipan yang berfokus pada pendalam fiqh syafiiyah kitab Fathul Muin.
Hal ini disampaikan melalui via sambungan watshapp direktur Ma’had Institut Tahfiz Bintulu Malaysia. Syaikh Husin Zainal Arifin, Lc menyampaikan rencana tersebut akan dilaksanakan pada akhir tahun di bulan november s.d desember 2024. Dirinya menginginkan para ustadz yang mengabdi di ITB mendapatkan pengalaman dan pendalaman khusus tentang kitab Fathul Mu’in dari Dr. KH. Mahrusillah dosen STISNU Tangerang.
“kemungkinan, ada 5 s.d 10 orang diberangkatkan dari Malaysia ke Tangerang.” Ujarnya.
Dr. H. Muhamad Qustulani, MA.Hum Ketua STIS Nahdlatul Ulama Tangerang membenarkan rencana ITB tersebut dan berharap dari pihak ITB bisa benar benar hadir seperti dua tahun sebelumnya. Tentu kehadiran ustadz ustadz dari ITB akan memberikan stimulan baru buat kami (pengurus) di STISNU.
“Insya Allah, Kyai Mahrus bisa benar benar mendampingi dengan continu dan sesuai yang diharapkan.” Katanya
Dirinya menyakinkan tidak salah memilih STISNU untuk mendalami kita turats apalagi fiqh Fathul Mu’in, sebab dosen dosen STISNU, seperti Kyai Mahrus adalah alumni pesantren Daarul Ahkam yang memfokuskan kajian pesantren pada kita Fathul Mu’in.
“Pasti, titik dan koma kitab Fathul Mu’in beliau hafal.” Tambahnya.
Selain itu beliau juga adalah Doktor Pendidikan bidang Fiqh Fathul Mu’in di mana disertasinya objeknya pembelajaran Fathul Mu’in, maka tidak salah ITB Bintulu Serawak memilih STISNU.
Harapan dari pria yang disapa Gus Fani adalah tahun 2024 atau 2025 kita bisa melakukan pengabdian lagi ke ITB sebagaimana tahun 2022. Di mana dosen dan mahasiswa berkunjung ke sana melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dr. KH. Mahrusillah ketika ditanya tim pojok stisnu_news menyatakan kesanggupannya membimbing nanti utusan dari Malaysia, dan dirinya sedang menyelesaikan surah (penjelasan) Syarah Kitab Fathul Mu’in “I’anatut Tholibin.” Nantinya buku yang ditulis olehnya bisa menjadi pegangang pembelajaran kitab Fathul Muin.
Perlu diingat bahwa Syaikh Husin Zaenal Arifin adalah satu almamater dengan Dr. Qustulani di Universitas al Azhar Kairo Mesir. Semoga kerjasama kemitraan ini bisa saling membantu satu sama lainnya. (Mq)
Bisakah Anda menjelaskan lebih lanjut mengenai program kuliah sisipan yang akan diikuti oleh pelajar dari Institut Tahfiz Bintulu (ITB) di STISNU? Apa saja kegiatan dan materi yang akan mereka pelajari selama program ini? kunjungi Telkom University
baik, terimakasih atas pertanyaannya. Programnya pelajar di sana mendalam kitab turats di STISNU