Tangerang, STISNU News
Ngaji Pancasila adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat STISNU Tangerang. Pelajar menjadi incaran empuk penyebar paham radikalisme. Untuk itu, perlu adanya penguatan nasionalisme dan pemahaman Islam yang ramah di kalangan pelajar.
H Mohamad Mahrusillah menyampaikan, saat lulus sekolah akan menghadapi berbagai macam pemikiran. Di sana, ada orang yang mengajarkan Pancasila itu sistem kafir atau tidak sesuai dengan Islam.
“Saat kuliah, mahasiswa akan menghadapi berbagai macam pemikiran masyarakat. Contoh ada masyarakat yang berfikiran bahwa Pancasila itu sistem kafir. Kenapa? Karena Pancasila ini tidak berlandaskan syariat Islam,” tutur Pria kelahiran Tangerang.
Hal itu disampaikan saat mengisi materi Ngaji Pancasila di MA Al-Hikmah Kresek Kab Tangerang, Jum’at (24/8).
Ia melanjutkan, itu alasannya kampus STISNU Tangerang mengadakan road show ke sekolah-sekolah. Karena STISNU peduli generasi bangsa dan keberlangsungan NKRI dan Pancasila. Padahal, kiai-kiai yang sudah mengatakan bahwa Pancasila ini sudah final.
“Pancasila ini sebenarnya sudah final. Itu disepakati pada Muktamar NU di Banjarmasin. Para ulama Indonesia menyepakati bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Kita wajib mengikuti peraturan pemerintah,” terang Jarqoani yang juga guru SKI itu.
Acara ini dihadiri Ketua Yayasan Al-Hikmah KH Ali Nurzein, Kepala Sekolah MA al-Hikmah H Fahad, jajaran Kapolsek Kresek, dan pelajar MA Al-Hikmah. (fs)