Kuliah matakuliah Filsafat Pancasila kali ini berbeda dari biasanya karena hadirnya Miryam Nainggolan, Dewan Pengarah Konsorsium Pekerjaan Sosial Indonesia (KSPI) yang menjelaskan pandangannya tentang Pancasila dalam pandangan Iman Kristen, Kamis (6/6/2024). Hal ini disampaikan dosen pengampu matakuliah tersebut Dr. KH. Muhammad Qustulani, MA.Hum.
Dr. Qustulani menjelaskan bahwa kegiatan dosen tamu pada matakuliah ini adalah ejawantah dari kurikulum OBE (Outcome Based Education) yang dituangkan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Matakuliah Filsafat Pancasila. Dirinya menginginkan terbukanya wawasan dan pemahaman mahasiswa tentang Pancasila dalam perspektif Iman Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu. Pasalnya selama ini dirinya hanya bisa menjelaskan Pancasila dalam perspektif Islam, namun dalam perspektif lain harus menghadirkan banyak tokoh agama dalam forum perkuliahan.
“Terimakasih, Bu Maryam telah hadir dalam forum ini sebagai dosen tamu matakuliah Filsafat Pancasila di STISNU.” Ungkapnya
Miryam Nainggolan aktifis lintas iman menyatakan kebahagiaannya karena diundang menjadi narasumber kuliah tamu pada matakuliah Filsafat Pancasila oleh mahasiswa STISNU. Sebab baginya, hal ini adalah sebuah langkah positif untuk memperkuat moderasi beragama dan memperkokoh peran pemuda dalam merawat kebhinekaan bangsa Indonesia. Dia juga mengenegaskan bahwa dari ratusan juta bangsa Indonesia maka peran-peran tokoh dan pemudah menjadi hal penting untuk dikukuhkan dalam merawat bangsa.
Katanya, “Pancasila dalam Iman Kristen tidak ada yang bertentangan. Sebab batang tubuh dari Gereja adalah pengamalan dari Pancasila itu sendiri.”
Selain itu dalam clossing statmentnya dia berharap mahasiswa STISNU menjadi garda terdepan yang merawat Pancasila.
“Saya berharap kawan-kawan yang mengikuti perkuliahan ini menjadi garda terdepan yang toleran, pemuda-pemuda menjaga Pancasila dalam bingkai moderasi beragama,” harapanya.
Acara ditutup oleh clossing statment dosen pengampu matakuliah Filsafat Pancasila yang mengingat dalam pertemuan selanjutnya akan menghadir tokoh dari agama Budha, Hindu, Khonghucu, dan Katolik. Pelaksana kegiatan ini adalah mahasiswa beasiswa kelas Ansor Sarjana, dan dimoderatori oleh sahabat Zainal. [MQ]